ÉOó¡Î0
«!$# Ç`»uH÷q§9$#
ÉOÏm§9$#
RIBA
telah dilarang dengan tegas di Al Qur'an dan Sunnah. Allah dan Rasul-Nya,
sallallahu alayhi wa sallam, telah menyatakan perang terhadap mereka yang
mengHALALkannya.
Berikut ini adalah beberapa ayat
yang relevan mengenai riba. Allah berfirman dalam Al Qur'an:
úïÏ%©!$# tbqè=à2ù't (#4qt/Ìh9$# w tbqãBqà)t wÎ) $yJx. ãPqà)t Ï%©!$# çmäܬ6ytFt ß`»sÜø¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4 y7Ï9ºs öNßg¯Rr'Î/ (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìøt7ø9$# ã@÷WÏB (#4qt/Ìh9$# 3 ¨@ymr&ur ª!$# yìøt7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn/§ 4ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y ÿ¼çnãøBr&ur n<Î) «!$# ( ïÆtBur y$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í$¨Z9$# ( öNèd $pkÏù crà$Î#»yz
Orang-orang yang memakan riba, tidaklah bangkit seperti
bangkitnya orang yang kemasukan setan
karena penyakit gila. Demikian itu adalah karena, mengatakan bahwa jual-beli itu seperti riba, padahal Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Maka barang siapa yang datang
kepadanya, pelajaran dari Tuhannya, lalu ia menghentikannya, maka baginya apa
yang telah berlalu, dan urusannya kepada Allah. Dan orang-orang yang mengulangi, maka mereka adalah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.
ß,ysôJt ª!$# (#4qt/Ìh9$# Î/öãur ÏM»s%y¢Á9$# 3 ª!$#ur w =Åsã ¨@ä. A$¤ÿx. ?LìÏOr&
Allah menghancurkan riba dan menyuburkan sedekah, Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang ingkar lagi banyak dosa.
Al
Qur'an, Al Baqarah ayat 276
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#râsur $tB uÅ+t/ z`ÏB (##qt/Ìh9$# bÎ) OçFZä. tûüÏZÏB÷sB
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan tinggalkanlah, sisa yang tinggal dari riba, jika kamu beriman dengan
sebenarnya.
Al
Qur'an, Al Baqarah ayat 278
bÎ*sù öN©9 (#qè=yèøÿs? (#qçRsù'sù 5>öysÎ/ z`ÏiB «!$# ¾Ï&Î!qßuur ( bÎ)ur óOçFö6è? öNà6n=sù â¨râäâ öNà6Ï9ºuqøBr& w cqßJÎ=ôàs? wur cqßJn=ôàè?
Jika kamu tak mau melakukannya, maka ketahuilah serbuan dari Allah dan rasul-Nya. Dan
jika kamu bertobat, maka bagi kamu pokok hartamu, agar kamu tidak menganiaya
dan tidak pula teraniaya.
Al
Qur'an, Al Baqarah ayat 279
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä w (#qè=à2ù's? (##qt/Ìh9$# $Zÿ»yèôÊr& Zpxÿyè»ÒB ( (#qà)¨?$#ur ©!$# öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè?
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu
kepada Allah supaya kamu beroleh keberuntungan.
Al
Qur'an, Al Imran ayat 130
5Où=ÝàÎ6sù z`ÏiB úïÏ%©!$# (#rß$yd $oYøB§ym öNÍkön=tã BM»t7ÍhsÛ ôM¯=Ïmé& öNçlm; öNÏdÏd|ÁÎ/ur `tã È@Î6y «!$# #ZÏWx. ÇÊÏÉÈ ãNÏdÉ÷{r&ur (#4qt/Ìh9$# ôs%ur (#qåkçX çm÷Ztã öNÎgÎ=ø.r&ur tAºuqøBr& Ĩ$¨Z9$# È@ÏÜ»t7ø9$$Î/ 4 $tRôtGôãr&ur tûïÌÏÿ»s3ù=Ï9 öNåk÷]ÏB $¹/#xtã $VJÏ9r& ÇÊÏÊÈ
Maka karena keaniayaan dari orang-orang Yahudi Kami haramkan atas mereka makanan yang baik-baik
yang dihalalkan bagi mereka dulu, juga karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah.
Dan karena memakan
riba, padahal telah dilarang daripadanya, dan memakan harta orang dengan jalan batil dan telah Kami sediakan
untuk orang-orang kafir itu siksa yang pedih.
Al
Qur'an, An Nisa ayat 160-161
!$tBur OçF÷s?#uä `ÏiB $\/Íh (#uqç/÷zÏj9 þÎû ÉAºuqøBr& Ĩ$¨Z9$# xsù (#qç/öt yYÏã «!$# ( !$tBur OçF÷s?#uä `ÏiB ;o4qx.y crßÌè? tmô_ur «!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqàÿÏèôÒßJø9$#
Dan sesuatu riba
atau tambahan yang kalian berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah di sisi Allah.
Dan apa yang kalian berikan berupa
zakat untuk
mencapai keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya.
Al Qur'an, Ar Rum ayat
39
Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam mengingatkan kita
mengenai keseriusan masalah riba ini:
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah, sallallahu alayhi
wa sallam, berkata: "Riba ada tujuh
puluh pintu, dan yang teringan dosanya setara dengan seorang pria
men-zina-i ibunya sendiri"
(H.R. Ibnu Majah, Baihaqi)
Abdallah ibn Hanzala melaporkan bahwa Rasulullah, sallallahu
alayhi wa sallam, berkata: "Satu Dirham hasil riba, dan dia menerimanya
dengan sadar, dosanya lebih buruk dari berzina tiga puluh enam kali."
(Ahmad) Baihaqi menyampaikan hal tersebut, atas izin otoritas Ibn Abbas, dengan
tambahan bahwa Nabi, sallallahu alayhi wa sallam, melanjutkan:" Neraka
adalah lebih pas untuk dia yang dagingnya dipelihara oleh makanan Haram."
(H.R. Ahmad)
Abu Huraira melaporkan Rasulullah, sallallahu alayhi wa
sallam, mengatakan: "Pada malam aku diangkat ke surga, aku datang ke
orang-orang yang perutnya seperti rumah-rumah yang berisi ular yang bisa
dilihat dari luar perut mereka. Aku bertanya: Jibril siapa mereka? Dan dia
mengatakan padaku bahwa mereka orang-orang yang telah memakan riba."
(Ditransmisikan oleh Ahmad, Ibnu Majah)
Samura Ibn Jundub melaporkan bahwa Rasulullah, sallallahu
alayhi wa sallam, berkata: "Malam ini aku bermimpi bahwa dua pria datang
dan membawaku ke tanah suci, kami berjalan terus sampai di sungai darah, di
mana seorang pria berdiri, dan pada pinggirannya berdiri seorang pria lain
dengan batu di tangannya. Orang di tengah sungai itu mencoba untuk keluar, tapi
yang lain melempar batu ke mulutnya dan memaksanya untuk kembali ke tengah
lagi. Setiap kali dia mencoba untuk keluar yang lain melempar batu ke mulutnya
dan memaksanya untuk kembali. Aku bertanya: "Siapa ini?" Aku
diberitahu: "Orang yang di tengah sungai itu adalah salah satu pemakan
riba"
(H.R. Bukhari)
Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam, mengutuk orang yang mengambil riba dan orang yang memberi riba, orang yang mencatat transaksi dan dua saksinya. Dia mengatakan mereka
sama-sama bersalah.
(Ditransmisikan oleh Muslim)
Di dalam buku Al
Muwattha’ - Imam Malik, ‘Kitab Jual-Beli,
Bab Jual-Beli Kredit dengan Tambahan Harga dan Barang Sejenis’, terekam
peristiwa berikut:
Ia (Yahya) meriwayatkan kepadaku dari Malik yang menyampaikan
bahwa sukukun[1]
(surat berharga) berisi pemberian makanan pernah beredar di tengah masyarakat saat masa Marwan Ibn Al Hakam.
Kemudian orang-orang saling memperjualbelikan
surat berharga tersebut antar sesama
mereka sebelum mereka benar-benar menerimanya. Kemudian Zaid Ibn Tsabit[2] dan salah seorang
sahabat Rasulullah sallallahu ‘Alayhi wa sallam datang menemui Marwan Ibn Al
Hakam seraya berkata, “Apakah engkau
menghalalkan Jual-Beli riba wahai Marwan?” Marwan menjawab, “A’udzu billah,
apa gerangan itu?” Mereka berdua berkata, “Ini adalah surat berharga yang
diperjualbelikan oleh orang-orang. yang kemudian mereka jual kembali sebelum
mereka benar-benar menerimanya.” Maka Marwan segera mengirim pengawalnya untuk mengamati dan menarik surat
berharga itu dari tangan masyarakat dan mengembalikan kepada pemiliknya.”
Orang-orang Munafik
mengatakan, "Yang halal itu tidak mungkin."
Muslim yang benar mengatakan, "Yang halal itu mungkin."
Karena di dalam Al Qur’an kata
‘hak’ lebih banyak muncul dari kata ‘bathil’, seolah-olah Allah Subhana wa ta‘ala
ingin memperingatkan kita bahwa cara-cara dan barang yang halal itu lebih
banyak dibandingkan dengan cara-cara dan barang yang haram, tapi mengapa kita
lebih memilih yang haram ketimbang yang halal?
Karena kita tidak mau mendefenisikan apa yang sedang terjadi, mengapa bisa
terjadi, bagaimana bisa terjadi, siapa yang melakukan, bagaimana cara
menghindarinya.
Bagaimana kita bisa mengerti
sedangkan kita masih terbuai oleh nyanyian yang merdu, pertandingan yang seru,
tayangan menggugah birahi, rutinitas yang memuakkan, perkataan orang-orang
munafik yang mereka sendiri tidak pernah menerapkan apa yang dikatakannya, dan
lain sebagainya. Semua itu menghambat kita untuk membuka Al Qur’an, membacanya,
membaca artinya, memahami artinya, dan menerapkan apa yang terkandung didalam
nya. Padahal anda bisa menyimpan mp3 Al Qur’an dan terjemahannya ke dalam Hand
Phone anda dan bisa setiap saat mendengarkannya. Tidak ada alasan untuk tidak
bisa mengetahui isi Al Qur’an. Dari pada kita banyakin dengar-dengar musik,
mendingan kita banyakin dengar Al Qur’an dan terjemahan.
Al Qur’an itu adalah fundamental
bagi orang islam. Setiap orang islam - meskipun buta, tuli, bisu, dan cacat - wajib tahu tentang status fundamental itu, dan
wajib mengetahui maknanya, dan wajib menjalankannya.
Siapa saja Anda - meskipun Anda
itu orang buta, tuli, bisu, dan cacat, dan Anda tidak mau tahu tentang itu,
maka Anda bukan orang islam. Dan jangan marah jika ada seseorang memanggil Anda
dengan sebutan “hey kafir, hey munafik, hey fasik” dan lain sebagainya.
Seperti kasus riba ini, semuanya
bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, Tidak ada satu pun yang meng-ada-ada,
Semuanya punya bukti, baik itu di Al Qur’an dan Sunnah, maupun bukti-bukti
dikehidupan sehari-hari. Bagi mereka yang tersinggung dan tidak suka, pasti
mereka mencari-cari kesalahan. Silahkan saja… maka mereka akan berhadapan
dengan Allah, Nabi-Nya, dan Umat-Nya.
Berikut ini adalah beberapa Efek
nyata dari RIBA, dan jelas lah bahwa riba itu adalah kezaliman dan kejahatan.
· Harga barang semakin
mahal (di ukur dari uang kertas), Karena bagi setiap produsen suatu produk,
kebanyakan mereka melalui tahapan berikut; mulai dari bahan baku, transportasi,
produksi, distribusi, sampai dengan pengeceran produk, semuanya dibumbuhi dengan
pinjaman berbunga (salah satu bentuk riba) sewaktu mereka
memulai usahanya. Sehingga terjadi penambahan beban bunga pinjaman ke setiap
ongkos, biaya produksi, sampai dengan harga produk eceran. Jadilah harga di
pasar menjulang selangit. Dan jika terjadi inflasi terus-menerus, tidak bisa
kita bayangkan apa yang akan terjadi.
· Para buruh dan
pekerja semakin terjerat hutang riba, karena gaji mereka tidak cukup untuk kenaikan
harga di pasar yang terjadi setiap hari. Akibatnya mereka hilang kesabaran, dan
rela menggadaikan dirinya kepada rentenir, sistem shaytan, bank (sistem
dajjal). Tidak sedikit pula mereka bertindak kriminal, seperti pembunuhan,
perampokan, pencurian, penipuan dan semua itu disebabakan riba dan karena
mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi sehingga pilihan yang paling masuk
akal bagi mereka adalah masuk ke sistem riba.
· Ekonomi suatu Negara
semakin terpuruk, Negara kemudian di haruskan untuk melakukan pinjaman ke IMF
dan World Bank untuk memenuhi sebagian APBN nya. Pinjaman ini sungguh di
pastikan berbunga, dan dalam bentuk uang
kertas bukannya emas atau perak (dan itu riba). Sehingga masyarakan dan PNS
terkena dosa riba, Dan ketika nilai uang kertas tidak terkendali, negara pun
menjual sebahagian asset nya bahkan bisa jadi keseluruhannya kepada pihak asing
dan yang diterima Negara pun uang kertas atau sejenisnya, jadilah ekonomi
Negara semakin terpuruk karena mereka tanpa sadar telah menjual asset mereka
yang begitu berharga dengan menerima pembayaran uang kertas dan sejenisnya yang
bermasalah dan tidak bernilai.
· Banyak investor
asing mengabil-alih perusahaan milik swasta dan Negara, karena mereka tidak
memenuhi target penjualan (karena harga semakin naik akibat Riba sehingga perusahaan tersebut tidak
bisa bersaing di pasar). Pengambil-alihan ini juga terkait dengan penerapan
sistem kerjasama yang tidak Islami sehingga ketidak-tahuan akan sistem ini
menbuat para pengusaha terjebak dalam sistem kerjasama kapitalis (lingkaran
shaytan) yang pastinya hanya akan menguntungkan satu pihak, yaitu yang punya
kepemilikan saham diatas 50%.
· Banyak pengusaha
baru yang gulung tikar, atau berhenti ditengah jalan, karena mereka tidak mampu
bersaing. Bagi mereka yang memulai usahanya dengan Riba bank, akan berhenti di
tengah jalan karena mereka harus menaikkan harga produk demi membayar bunga
hutang, Jika produk mereka tidak laku karena di hantam oleh produk murah dan
berkualitas pemilik modal besar (kapitalis), mereka pun mengurungkan niat untuk
meneruskan usaha. Yang terjadi ialah ‘yang
kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin’ walaupun sebenarnya harta
mereka itu harta yang haram, karena mereka mendapatkannya dengan cara yang
haram, zalim, dan riba. Bagaimana dengan biaya produksi yang telah mereka
keluarkan? Jika ketika mereka berhenti tidak ada hutang yang harus dibayar,
maka Alhamdulilah, mereka hanya perlu bertobat dan memlulai usaha baru sesuai
tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Namum jika ketika itu hutang mereka menumpuk,
tidak bisa dibayangkan bagaimana akhirnya, mungkin saja mereka bisa bunuh diri.
Namun itu bukan solusi, karena ampunan Allah dan Pertolongan Nya itu luas bagi
mereka yang dikehendaki oleh Nya.
`tB c%x. `Ýàt br& `©9 çnuÝÇZt ª!$# Îû $u÷R9$# ÍotÅzFy$#ur ÷ßôJuù=sù A=t6|¡Î0 n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# §NèO ôìsÜø)uø9 öÝàZuù=sù ö@yd ¨ûtùÏdõã ¼çnßøx. $tB àáÉót ÇÊÎÈ
Barang siapa yang
menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia
merentangkan tali ke langit-langit kemudian
hendaklah ia melalui tali
itu, kemudian perhatikanlah, apakah tipu dayanya itu sungguh dapat
melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.
Al
Qur'an, Al
Hajj ayat 15
· Banyak
sarjana-sarjana muda atau yang baru menamatkan pendidikan atau anak-anak muda
takut untuk memulai usaha dan memilih menjadi pekerja atau pns serta menyokong
sistem ribawi dibawah bendera kapitalis. Karena mereka melihat kasus pengusaha-pengusaha
bankrut seperti kasus-kasus yang tadi. Mereka merasa tidak punya asset untuk
diberdayakan, padahal mereka punya, dan mereka tidak sadari itu. Mereka
berfikir, bahwa hanya dengan meminjam modal lah (kredit berbunga), mereka bisa
memulai usahanya, karena dengan itu mereka berharap bisa membuat usaha yang lebih
baik menurut asumsi mereka. Padahal para shaytan kapitalis senantiasa mengintai
mereka untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya dari mereka, ataupun
bisa jadi mereka sendiri yang menjelma menjadi shaytan kapitalis.
Mereka takut miskin dan tidak mampu menikahi kekasih nya,
karena jika mereka memulai usaha, mereka merasa ‘terlalu lama untuk bisa
mendapatkan hasilnya’, itu pun jika usaha mereka berhasil, jika tidak, ‘miskin’
lah jawabannya. Maka yang sering terjadi adalah perzinahan, ketika pasangan
mereka sudah hamil, maka orang tua mereka buru-buru menikahkannya tanpa
pikir-pikir panjang, meskipun itu tanpa hukuman dan meminjam uang kesana-kemari.
Padahal Allah lebih mengetahui dan pasti mengetahui perbuatan mereka. Ya…
dengan itu mereka bisa merasa sedikit bahagia, namun itu hanya sementara.
Rasullullah sallalahu alayhi wasalam, memang pernah
bekerja menjadi pengembala kambing, namun itu hanya sebentar, dan tidak
bersistem ribawi, dan juga dengan kontrak yang jujur dan adil. Beliaupun
dibayar dengan upah beberapa ekor kambing, yang pastinya sebuah komoditas
berharga dan bukan uang kertas (produk ribawi). Bukan seperti sekarang, para
pekerja dibayar dengan uang kertas (surat kesanggupan hutang bank), terkadang
dipaksa lembur tanpa upah, terkadang terpaksa berbohong, terkadang terpaksa
bermuka manis dihadapan pimpinan, terkadang menjilat atasan, terkadang memfitnah
teman sendiri dan korupsi agar memperoleh gaji dan wewenang yang tinggi,
terkadang menjalankan pekerjaan haram yang diwajibkan pimpinan. Menurut islam itu bukan suatu pekerjaan,
tapi suatu kezaliman terhadap orang lain dan terhadap dirisendiri, dan itu
wajib ditinggalkan dan dijauhi. lihatlah ayat-ayat di Al Qur’an, insya Allah
banyak kita temukan larangan-larangannya.
Ini bukan masalah pribadi atau personal tapi masalah
sistem, dan jika itu masalah pribadi, pasti tidak ada kata ‘keterpaksaan’.
Semuanya terangkum dalam sistem. ‘sistem ribawi’.
Uraian
di atas masih sedikit, dan selebihnya bisa anda cari sendiri.
Dan jawaban untuk masalah ini adalah mengubah lingkungannya,
bukan mengubah bentuk transaksi dan kontraknya.
Di sisi lain, kita berusaha melakukan
pembentukan ulang lingkungan Islam melalui perbaikan lembaga-lembaga
perdagangan seperti ‘Shirkat dan Qirad’ dan beberapa
"kunci" yang hilang, seperti Dinar Emas dan Dirham Perak dan
lain-lain. Prinsip-prinsip ini sudah lama kita kenal. Masalahnya adalah prinsip ini jarang diajarkan di sekolah-sekolah apalagi di terapkan di
kehidupan sehari-hari. Sehingga terasa kuno tak berharga. Bahkan
sekolah-sekolah zaman sekarang membanggakan sistem bisnis yang mereka ajarkan,
yang kebanyakan diambil dari sistem kapitalis/dajjal/shaytan/kafir yang mereka
sebut sebagai sistem modern. Kita
bisa lihat di sekitar, hampir semua pengusaha memulai usahanya atau
perusahaannya dengan kredit perBANKan
yang tidak lain hanyalah salah satu bentuk RIBA. Dan mereka bangga dengan dosa,
kezaliman, dan sistem shaytan yang mereka jalankan setiap hari.
Tulisan ini adalah peringatan…
dari Allah dan Rasul-Nya dan kita harus mendefiniskan apa persoalan yang sedang
kita hadapi. Dan kita tidak bisa anggap remeh persoalan ini. Bisa kita bayangkan
apa yang akan terjadi pada generasi kita… siapa yang akan memperingatkan
mereka? Siapa yang akan mengajarkan mereka? Para guru-guru sekolahan kah? Para
guru-guru privat kah? atau Para kapitalis/shaytan/kafir/munafik?
|·÷uø9ur úïÏ%©!$#
öqs9 (#qä.ts?
ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz
ZpÍhè $¸ÿ»yèÅÊ
(#qèù%s{ öNÎgøn=tæ
(#qà)Guù=sù ©!$#
(#qä9qà)uø9ur Zwöqs%
#´Ïy ÇÒÈ
Dan hendaklah takut orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka keturunan yang lemah mereka khawatir terhadap nasib mereka, maka hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan
hendaklah mereka ucapkan perkataan yang benar.
Al Qur'an, An Nisa ayat
9
Untuk memahami riba lebih lanjut, bisa
kita lihat di situs brutuscomagazine.blogspot.com, di posting dengan judul
‘Fatwa Perbankan’, terjemahan ‘Fatwa On Banking’ ditulis oleh Prof. Shaykh Umar
Ibrahim Vadillo. Seorang sufi dari Spanyol yang memulai pencetakan kembali koin
Dinar Emas dan Dirham Perak dan menegakkan kembali muamalah yang sudah lama
terkubur.
Jangan
anggap remeh hanya karena Beliau orang ‘Spanyol’, jangan anggap remeh hanya
karena Beliau bukan orang Arab Saudi, jangan anggap remeh karena Beliau
dulunya non-muslim. Jika anda pernah membaca ini, insya Allah anda akan
mengerti.
óOçFRr'¯»yd ÏäIwàs¯»yd cöqtãôè? (#qà)ÏÿZçFÏ9 Îû È@Î6y «!$# Nà6YÏJsù `¨B ã@yö7t ( `tBur ö@yö6t $yJ¯RÎ*sù ã@yö7t `tã ¾ÏmÅ¡øÿ¯R 4 ª!$#ur ÓÍ_tóø9$# ÞOçFRr&ur âä!#ts)àÿø9$# 4 cÎ)ur (#öq©9uqtGs? öAÏö7tFó¡o $·Böqs% öNä.uöxî ¢OèO w (#þqçRqä3t /ä3n=»sVøBr&
Ingatlah kalian,
kalian ini orang-orang yang diajak
untuk menafkahkan harta kalian pada jalan Allah. Maka di antara kalian ada orang yang kikir, dan
siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri.
Dan Allahlah Yang Maha Kaya. sedangkan kalianlah orang-orang yang
berhajat dan jika kalian berpaling niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum yang
lain dan mereka tidak akan seperti kalian.
Al Quran Surat Muhammad
ayat 38
Beliau adalah seorang sufi yang melakukan apa yang ia
katakan. Dan beliau bukanlah orang munafik, insya Allah. Sewajarnya jika kita
berguru kepada beliau, karena pemahaman ilmu itu disampaikan melalui orang yang
hidup. Dan untuk prihal Arab Saudi atau bukan, kita bisa lihat bagaimana
kondisi Arab Saudi sekarang, mereka berteman erat dengan UK dan USA. Itu sebagai
bukti kalau mereka sudah menghianati Islam. Apa tindakan mereka ketika
Afganistan diperangi?, apa tindakan mereka ketika Palestina di perangi?, apa
tindakan mereka ketika negeri-negeri arab dihabisi? Nothing… malah mereka
ikut-ikut menghalalkan riba (pendirian Bank Islam) yang menyokong
keadikuasaannya kapitalis.
Bukannya kita yang tidak menghormati Arab Saudi, tapi
merekalah yang tidak mengormati Islam. Dan Ilmu serta kekuasaan diberikan oleh
Allah kepada orang-orang yang dia kehendaki, itu jelas tertulis di Al Qur’an.
Artinya, tidak penting mereka itu Arab atau bukan. Asalkan mereka menjalankan
perintah Allah dan Menjauhi larangannNya dan mengikuti sunnah Nabi-Nya,
Muhammad sallahu alayhi wasallam, kita wajib ikut mereka. Atau bisa jadi mereka
ikut kita, asalkan kita menjalankan perintah Allah dan Menjauhi larangannNya
dan mengikuti sunnah. Bagaimana kita tahu bahwa seseorang itu menjalankan perintah
Allah dan Menjauhi larangannNya dan mengikuti? Jawabannya ada di Al Qur’an dan
kitab-kibab sunnah (seperti kitab Al Muwattha’ Imam Malik Ibn Anas), Di sana
diterangkan sejelas-jelasnya. Jadi jangan mau jadi orang bodoh, yang mengikut
saja dengan keadaan zaman. Mana yang dibenarkan Al Qur’an dan sunnah Nabi-Nya,
Muhammad sallahu alayhi wasallam, maka ikuti lah, dan mana yang tidak. Maka
tinggalkanlah.
Fatiha.
[1]
Sukukun sama seperti saham yang
perdagankan, bisa juga uang kertas (IDR, USD, RM, EURO, Dan lain-lain).
Tanyakanlah kepada sarjana atau profesor ekonomi bagaimana sejarah uang kertas
dan status uang kertas dahulu dan sekarang. Dahulu uang kertas mewakili koin emas dan perak yang
tersimpan di Bank, Hari ini Uang kertas mewakili
Kredit Berbunga. (semakin jelas riba nya dan semakin jelas keharamannya)
[2]
Zaid Ibn Tsabit adalah ketua tim
pengumpulan teks-teks Al Qur’an yang disimpan atau dihafal oleh para sahabat
Rasullulah sallahualayhi wasalam, pada masa Khalifah Abu Bakr Ash-Siddik
memerintah, Pada saat itu, para sahabat banyak yang gugur di medan perang, maka
untuk menjaga supaya Al Qur’an tidak hilang bersama mereka, di tugaskan lah
Zaid Ibn Sabit untuk mengumpulkan dan menuliskannya, Zaid Ibn Sabit juga
asisten Rasullulah sallahu alayhi wasalam, semasa Beliau hidup.
Jadi, yang
mengatakan Penggunaan Sukukun yang tidak
pada tempatnya itu Riba, bukanlah Imam Malik, Tapi Zaid Ibn Sabit.
Xavi Gerad Jude Am. Aiicco Sigorta plc temsilcisi. Biz 3% geri ödeme oraninda kredi sunuyoruz. Bu (CEO) e-posta adresine bizimle irtibata ilgilenen varsa: xavigeradloanfirm@yahoo.com
ReplyDeleteSadece Aiicco sigorta plc izin alir 20 yas üzeri edin.
Bireysel Krediler Yatirim.
Isletme Kredileri Yatirim.
Konsolidasyon Kredi.
Insaat Krediler.
Bir veya ödeme yasindaki seçin.
Plan kapsaminda aylik ve yillik ödemeler arasinda seçim yapin.
Esnek kredi kosullari.
Yil 5000 8000.000.00 Euro kadar kredi yok.
Firmamiz Güvenilir, Verimli, hizli ve dinamik bir islemdir. Bize bugün.SR GERAD JUDE Yatirim plc: Yanitlar Isim gönderilmesi gerekmektedir. E-posta: xavigeradloanfirm@yahoo.com
İş Planlama, Ticari ve Kalkınma Finansmanı, Mülkler ve İpotekler, Borç Konsolidasyon Kredileri, Ticari Krediler, Özel krediler, Bireyler, şirketler ve kurumsal kuruluşlar için yıllık düşük faiz oranına sahip Konut Yeniden Finansman Kredileri gibi geniş bir yelpazede finansal hizmetler sunuyoruz. Genel Kredi programımızla aileniz için en iyisini alın ve hayallerinizdeki eve sahip olun. İlgilenen adayların bizimle iletişime geçmesi gerekir
ReplyDeleteYalnızca WhatsApp: {+ 44} 7480 729811
Tel .... {+ 44} 7480 729811
E-posta: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)
İş Planlama, Ticari ve Kalkınma Finansmanı, Mülkler ve İpotekler, Borç Konsolidasyon Kredileri, Ticari Krediler, Özel krediler, Bireyler, şirketler ve kurumsal kuruluşlar için yıllık düşük faiz oranına sahip Konut Yeniden Finansman Kredileri gibi geniş bir yelpazede finansal hizmetler sunuyoruz. Genel Kredi programımızla aileniz için en iyisini alın ve hayallerinizdeki eve sahip olun. İlgilenen adayların bizimle iletişime geçmesi gerekir
ReplyDeleteYalnızca WhatsApp: {+ 44} 7480 729811
Tel .... {+ 44} 7480 729811
E-posta: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)