Wednesday, November 7, 2012

Pengantar Masalah Riba


ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
RIBA telah dilarang dengan tegas di Al Qur'an dan Sunnah. Allah dan Rasul-Nya, sallallahu alayhi wa sallam, telah menyatakan perang terhadap mereka yang mengHALALkannya.
Berikut ini adalah beberapa ayat yang relevan mengenai riba. Allah berfirman dalam Al Qur'an:
šúïÏ%©!$# tbqè=à2ù'tƒ (#4qt/Ìh9$# Ÿw tbqãBqà)tƒ žwÎ) $yJx. ãPqà)tƒ Ï%©!$# çmäܬ6ytFtƒ ß`»sÜø¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßg¯Rr'Î/ (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìøt7ø9$# ã@÷WÏB (#4qt/Ìh9$# 3 ¨@ymr&ur ª!$# yìøt7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn/§ 4ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y ÿ¼çnãøBr&ur n<Î) «!$# ( ïÆtBur yŠ$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í$¨Z9$# ( öNèd $pkŽÏù šcrà$Î#»yz
Orang-orang yang memakan riba, tidaklah bangkit seperti bangkitnya orang yang kemasukan setan karena penyakit gila. Demikian itu adalah karena, mengatakan bahwa jual-beli itu seperti riba, padahal Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Maka barang siapa yang datang kepadanya, pelajaran dari Tuhannya, lalu ia menghentikannya, maka baginya apa yang telah berlalu, dan urusannya kepada Allah. Dan orang-orang yang mengulangi, maka mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Al Qur'an, Al Baqarah ayat 275

ß,ysôJtƒ ª!$# (#4qt/Ìh9$# Î/öãƒur ÏM»s%y¢Á9$# 3 ª!$#ur Ÿw =Åsム¨@ä. A$¤ÿx. ?LìÏOr&
Allah menghancurkan riba dan menyuburkan sedekah, Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang ingkar lagi banyak dosa.
Al Qur'an, Al Baqarah ayat 276
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#râsŒur $tB uÅ+t/ z`ÏB (##qt/Ìh9$# bÎ) OçFZä. tûüÏZÏB÷sB
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah, sisa yang tinggal dari riba, jika kamu beriman dengan sebenarnya.
Al Qur'an, Al Baqarah ayat 278
bÎ*sù öN©9 (#qè=yèøÿs? (#qçRsŒù'sù 5>öysÎ/ z`ÏiB «!$# ¾Ï&Î!qßuur ( bÎ)ur óOçFö6è? öNà6n=sù â¨râäâ öNà6Ï9ºuqøBr& Ÿw šcqßJÎ=ôàs? Ÿwur šcqßJn=ôàè?
Jika kamu tak mau melakukannya, maka ketahuilah serbuan dari Allah dan rasul-Nya. Dan jika kamu bertobat, maka bagi kamu pokok hartamu, agar kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya.
Al Qur'an, Al Baqarah ayat 279
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#qè=à2ù's? (##qt/Ìh9$# $Zÿ»yèôÊr& Zpxÿy軟ÒB ( (#qà)¨?$#ur ©!$# öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè?
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu beroleh keberuntungan.
Al Qur'an, Al Imran ayat 130
5Où=ÝàÎ6sù z`ÏiB šúïÏ%©!$# (#rߊ$yd $oYøB§ym öNÍköŽn=tã BM»t7ÍhŠsÛ ôM¯=Ïmé& öNçlm; öNÏdÏd|ÁÎ/ur `tã È@Î6y «!$# #ZŽÏWx. ÇÊÏÉÈ ãNÏdÉ÷{r&ur (#4qt/Ìh9$# ôs%ur (#qåkçX çm÷Ztã öNÎgÎ=ø.r&ur tAºuqøBr& Ĩ$¨Z9$# È@ÏÜ»t7ø9$$Î/ 4 $tRôtGôãr&ur tûï̍Ïÿ»s3ù=Ï9 öNåk÷]ÏB $¹/#xtã $VJŠÏ9r& ÇÊÏÊÈ
Maka karena keaniayaan dari orang-orang Yahudi Kami haramkan atas mereka makanan yang baik-baik yang dihalalkan bagi mereka dulu, juga karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah.
Dan karena memakan riba, padahal telah dilarang daripadanya, dan memakan harta orang dengan jalan batil dan telah Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu siksa yang pedih.
Al Qur'an, An Nisa ayat 160-161
!$tBur OçF÷s?#uä `ÏiB $\/Íh (#uqç/÷ŽzÏj9 þÎû ÉAºuqøBr& Ĩ$¨Z9$# Ÿxsù (#qç/ötƒ yYÏã «!$# ( !$tBur OçF÷s?#uä `ÏiB ;o4qx.y šcr߃̍è? tmô_ur «!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqàÿÏèôÒßJø9$#
Dan sesuatu riba atau tambahan yang kalian berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah di sisi Allah. Dan apa yang kalian berikan berupa zakat untuk mencapai keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya.
Al Qur'an, Ar Rum ayat 39

Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam mengingatkan kita mengenai keseriusan masalah riba ini:
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam, berkata: "Riba ada tujuh puluh pintu, dan yang teringan dosanya setara dengan seorang pria men-zina-i ibunya sendiri"
(H.R. Ibnu Majah, Baihaqi)
Abdallah ibn Hanzala melaporkan bahwa Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam, berkata: "Satu Dirham hasil riba, dan dia menerimanya dengan sadar, dosanya lebih buruk dari berzina tiga puluh enam kali." (Ahmad) Baihaqi menyampaikan hal tersebut, atas izin otoritas Ibn Abbas, dengan tambahan bahwa Nabi, sallallahu alayhi wa sallam, melanjutkan:" Neraka adalah lebih pas untuk dia yang dagingnya dipelihara oleh makanan Haram."
(H.R. Ahmad)
Abu Huraira melaporkan Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam, mengatakan: "Pada malam aku diangkat ke surga, aku datang ke orang-orang yang perutnya seperti rumah-rumah yang berisi ular yang bisa dilihat dari luar perut mereka. Aku bertanya: Jibril siapa mereka? Dan dia mengatakan padaku bahwa mereka orang-orang yang telah memakan riba."
(Ditransmisikan oleh Ahmad, Ibnu Majah)
Samura Ibn Jundub melaporkan bahwa Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam, berkata: "Malam ini aku bermimpi bahwa dua pria datang dan membawaku ke tanah suci, kami berjalan terus sampai di sungai darah, di mana seorang pria berdiri, dan pada pinggirannya berdiri seorang pria lain dengan batu di tangannya. Orang di tengah sungai itu mencoba untuk keluar, tapi yang lain melempar batu ke mulutnya dan memaksanya untuk kembali ke tengah lagi. Setiap kali dia mencoba untuk keluar yang lain melempar batu ke mulutnya dan memaksanya untuk kembali. Aku bertanya: "Siapa ini?" Aku diberitahu: "Orang yang di tengah sungai itu adalah salah satu pemakan riba"
(H.R. Bukhari)
Rasulullah, sallallahu alayhi wa sallam, mengutuk orang yang mengambil riba dan orang yang memberi riba, orang yang mencatat transaksi dan dua saksinya. Dia mengatakan mereka sama-sama bersalah.
(Ditransmisikan oleh Muslim)
Di dalam buku Al Muwattha’ - Imam Malik, ‘Kitab Jual-Beli, Bab Jual-Beli Kredit dengan Tambahan Harga dan Barang Sejenis’, terekam peristiwa berikut:
Ia (Yahya) meriwayatkan kepadaku dari Malik yang menyampaikan bahwa sukukun[1] (surat berharga) berisi pemberian makanan pernah beredar di tengah masyarakat saat masa Marwan Ibn Al Hakam. Kemudian orang-orang saling memperjualbelikan surat berharga tersebut antar sesama mereka sebelum mereka benar-benar menerimanya. Kemudian Zaid Ibn Tsabit[2] dan salah seorang sahabat Rasulullah sallallahu ‘Alayhi wa sallam datang menemui Marwan Ibn Al Hakam seraya berkata, “Apakah engkau menghalalkan Jual-Beli riba wahai Marwan?” Marwan menjawab, “A’udzu billah, apa gerangan itu?” Mereka berdua berkata, “Ini adalah surat berharga yang diperjualbelikan oleh orang-orang. yang kemudian mereka jual kembali sebelum mereka benar-benar menerimanya.” Maka Marwan segera mengirim pengawalnya untuk mengamati dan menarik surat berharga itu dari tangan masyarakat dan mengembalikan kepada pemiliknya.” 
Orang-orang Munafik mengatakan, "Yang halal itu tidak mungkin."
Muslim yang benar mengatakan, "Yang halal itu mungkin."
Karena di dalam Al Qur’an kata ‘hak’ lebih banyak muncul dari kata ‘bathil’, seolah-olah Allah Subhana wa ta‘ala ingin memperingatkan kita bahwa cara-cara dan barang yang halal itu lebih banyak dibandingkan dengan cara-cara dan barang yang haram, tapi mengapa kita lebih memilih yang haram ketimbang yang halal?
Karena kita tidak mau mendefenisikan apa yang sedang terjadi, mengapa bisa terjadi, bagaimana bisa terjadi, siapa yang melakukan, bagaimana cara menghindarinya.
Bagaimana kita bisa mengerti sedangkan kita masih terbuai oleh nyanyian yang merdu, pertandingan yang seru, tayangan menggugah birahi, rutinitas yang memuakkan, perkataan orang-orang munafik yang mereka sendiri tidak pernah menerapkan apa yang dikatakannya, dan lain sebagainya. Semua itu menghambat kita untuk membuka Al Qur’an, membacanya, membaca artinya, memahami artinya, dan menerapkan apa yang terkandung didalam nya. Padahal anda bisa menyimpan mp3 Al Qur’an dan terjemahannya ke dalam Hand Phone anda dan bisa setiap saat mendengarkannya. Tidak ada alasan untuk tidak bisa mengetahui isi Al Qur’an. Dari pada kita banyakin dengar-dengar musik, mendingan kita banyakin dengar Al Qur’an dan terjemahan.
Al Qur’an itu adalah fundamental bagi orang islam. Setiap orang islam - meskipun buta, tuli, bisu, dan cacat -  wajib tahu tentang status fundamental itu, dan wajib mengetahui maknanya, dan wajib menjalankannya.
Siapa saja Anda - meskipun Anda itu orang buta, tuli, bisu, dan cacat, dan Anda tidak mau tahu tentang itu, maka Anda bukan orang islam. Dan jangan marah jika ada seseorang memanggil Anda dengan sebutan “hey kafir, hey munafik, hey fasik” dan lain sebagainya.
Seperti kasus riba ini, semuanya bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, Tidak ada satu pun yang meng-ada-ada, Semuanya punya bukti, baik itu di Al Qur’an dan Sunnah, maupun bukti-bukti dikehidupan sehari-hari. Bagi mereka yang tersinggung dan tidak suka, pasti mereka mencari-cari kesalahan. Silahkan saja… maka mereka akan berhadapan dengan Allah, Nabi-Nya, dan Umat-Nya.
Berikut ini adalah beberapa Efek nyata dari RIBA, dan jelas lah bahwa riba itu adalah kezaliman dan kejahatan.
·  Harga barang semakin mahal (di ukur dari uang kertas), Karena bagi setiap produsen suatu produk, kebanyakan mereka melalui tahapan berikut; mulai dari bahan baku, transportasi, produksi, distribusi, sampai dengan pengeceran produk, semuanya dibumbuhi dengan pinjaman berbunga (salah satu bentuk riba) sewaktu mereka memulai usahanya. Sehingga terjadi penambahan beban bunga pinjaman ke setiap ongkos, biaya produksi, sampai dengan harga produk eceran. Jadilah harga di pasar menjulang selangit. Dan jika terjadi inflasi terus-menerus, tidak bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi.
·   Para buruh dan pekerja semakin terjerat hutang riba, karena gaji mereka tidak cukup untuk kenaikan harga di pasar yang terjadi setiap hari. Akibatnya mereka hilang kesabaran, dan rela menggadaikan dirinya kepada rentenir, sistem shaytan, bank (sistem dajjal). Tidak sedikit pula mereka bertindak kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, penipuan dan semua itu disebabakan riba dan karena mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi sehingga pilihan yang paling masuk akal bagi mereka adalah masuk ke sistem riba.
·    Ekonomi suatu Negara semakin terpuruk, Negara kemudian di haruskan untuk melakukan pinjaman ke IMF dan World Bank untuk memenuhi sebagian APBN nya. Pinjaman ini sungguh di pastikan berbunga, dan dalam bentuk uang kertas bukannya emas atau perak (dan itu riba). Sehingga masyarakan dan PNS terkena dosa riba, Dan ketika nilai uang kertas tidak terkendali, negara pun menjual sebahagian asset nya bahkan bisa jadi keseluruhannya kepada pihak asing dan yang diterima Negara pun uang kertas atau sejenisnya, jadilah ekonomi Negara semakin terpuruk karena mereka tanpa sadar telah menjual asset mereka yang begitu berharga dengan menerima pembayaran uang kertas dan sejenisnya yang bermasalah dan tidak bernilai.
·     Banyak investor asing mengabil-alih perusahaan milik swasta dan Negara, karena mereka tidak memenuhi target penjualan (karena harga semakin naik akibat Riba sehingga perusahaan tersebut tidak bisa bersaing di pasar). Pengambil-alihan ini juga terkait dengan penerapan sistem kerjasama yang tidak Islami sehingga ketidak-tahuan akan sistem ini menbuat para pengusaha terjebak dalam sistem kerjasama kapitalis (lingkaran shaytan) yang pastinya hanya akan menguntungkan satu pihak, yaitu yang punya kepemilikan saham diatas 50%.
·   Banyak pengusaha baru yang gulung tikar, atau berhenti ditengah jalan, karena mereka tidak mampu bersaing. Bagi mereka yang memulai usahanya dengan Riba bank, akan berhenti di tengah jalan karena mereka harus menaikkan harga produk demi membayar bunga hutang, Jika produk mereka tidak laku karena di hantam oleh produk murah dan berkualitas pemilik modal besar (kapitalis), mereka pun mengurungkan niat untuk meneruskan usaha. Yang terjadi ialah ‘yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin’ walaupun sebenarnya harta mereka itu harta yang haram, karena mereka mendapatkannya dengan cara yang haram, zalim, dan riba. Bagaimana dengan biaya produksi yang telah mereka keluarkan? Jika ketika mereka berhenti tidak ada hutang yang harus dibayar, maka Alhamdulilah, mereka hanya perlu bertobat dan memlulai usaha baru sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Namum jika ketika itu hutang mereka menumpuk, tidak bisa dibayangkan bagaimana akhirnya, mungkin saja mereka bisa bunuh diri. Namun itu bukan solusi, karena ampunan Allah dan Pertolongan Nya itu luas bagi mereka yang dikehendaki oleh Nya.
`tB šc%x. `Ýàtƒ br& `©9 çnuŽÝÇZtƒ ª!$# Îû $u÷R9$# ÍotÅzFy$#ur ÷ŠßôJuù=sù A=t6|¡Î0 n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# §NèO ôìsÜø)uø9 öÝàZuŠù=sù ö@yd ¨ûtùÏdõム¼çnßøx. $tB àáÉótƒ ÇÊÎÈ
Barang siapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit-langit kemudian hendaklah ia melalui tali itu, kemudian perhatikanlah, apakah tipu dayanya itu sungguh dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.
Al Qur'an, Al Hajj ayat 15
·     Banyak sarjana-sarjana muda atau yang baru menamatkan pendidikan atau anak-anak muda takut untuk memulai usaha dan memilih menjadi pekerja atau pns serta menyokong sistem ribawi dibawah bendera kapitalis. Karena mereka melihat kasus pengusaha-pengusaha bankrut seperti kasus-kasus yang tadi. Mereka merasa tidak punya asset untuk diberdayakan, padahal mereka punya, dan mereka tidak sadari itu. Mereka berfikir, bahwa hanya dengan meminjam modal lah (kredit berbunga), mereka bisa memulai usahanya, karena dengan itu mereka berharap bisa membuat usaha yang lebih baik menurut asumsi mereka. Padahal para shaytan kapitalis senantiasa mengintai mereka untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya dari mereka, ataupun bisa jadi mereka sendiri yang menjelma menjadi shaytan kapitalis.
Mereka takut miskin dan tidak mampu menikahi kekasih nya, karena jika mereka memulai usaha, mereka merasa ‘terlalu lama untuk bisa mendapatkan hasilnya’, itu pun jika usaha mereka berhasil, jika tidak, ‘miskin’ lah jawabannya. Maka yang sering terjadi adalah perzinahan, ketika pasangan mereka sudah hamil, maka orang tua mereka buru-buru menikahkannya tanpa pikir-pikir panjang, meskipun itu tanpa hukuman dan meminjam uang kesana-kemari. Padahal Allah lebih mengetahui dan pasti mengetahui perbuatan mereka. Ya… dengan itu mereka bisa merasa sedikit bahagia, namun itu hanya sementara.
Rasullullah sallalahu alayhi wasalam, memang pernah bekerja menjadi pengembala kambing, namun itu hanya sebentar, dan tidak bersistem ribawi, dan juga dengan kontrak yang jujur dan adil. Beliaupun dibayar dengan upah beberapa ekor kambing, yang pastinya sebuah komoditas berharga dan bukan uang kertas (produk ribawi). Bukan seperti sekarang, para pekerja dibayar dengan uang kertas (surat kesanggupan hutang bank), terkadang dipaksa lembur tanpa upah, terkadang terpaksa berbohong, terkadang terpaksa bermuka manis dihadapan pimpinan, terkadang menjilat atasan, terkadang memfitnah teman sendiri dan korupsi agar memperoleh gaji dan wewenang yang tinggi, terkadang menjalankan pekerjaan haram yang diwajibkan pimpinan. Menurut islam itu bukan suatu pekerjaan, tapi suatu kezaliman terhadap orang lain dan terhadap dirisendiri, dan itu wajib ditinggalkan dan dijauhi. lihatlah ayat-ayat di Al Qur’an, insya Allah banyak kita temukan larangan-larangannya.
Ini bukan masalah pribadi atau personal tapi masalah sistem, dan jika itu masalah pribadi, pasti tidak ada kata ‘keterpaksaan’. Semuanya terangkum dalam sistem. ‘sistem ribawi’.

Uraian di atas masih sedikit, dan selebihnya bisa anda cari sendiri.
Dan jawaban untuk masalah ini adalah mengubah lingkungannya, bukan mengubah bentuk transaksi dan kontraknya.
Di sisi lain, kita berusaha melakukan pembentukan ulang lingkungan Islam melalui perbaikan lembaga-lembaga perdagangan seperti ‘Shirkat dan Qirad’ dan beberapa "kunci" yang hilang, seperti Dinar Emas dan Dirham Perak dan lain-lain. Prinsip-prinsip ini sudah lama kita kenal. Masalahnya adalah prinsip ini jarang diajarkan di sekolah-sekolah apalagi di terapkan di kehidupan sehari-hari. Sehingga terasa kuno tak berharga. Bahkan sekolah-sekolah zaman sekarang membanggakan sistem bisnis yang mereka ajarkan, yang kebanyakan diambil dari sistem kapitalis/dajjal/shaytan/kafir yang mereka sebut sebagai sistem modern. Kita bisa lihat di sekitar, hampir semua pengusaha memulai usahanya atau perusahaannya dengan kredit perBANKan yang tidak lain hanyalah salah satu bentuk RIBA. Dan mereka bangga dengan dosa, kezaliman, dan sistem shaytan yang mereka jalankan setiap hari.
Tulisan ini adalah peringatan… dari Allah dan Rasul-Nya dan kita harus mendefiniskan apa persoalan yang sedang kita hadapi. Dan kita tidak bisa anggap remeh persoalan ini. Bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi pada generasi kita… siapa yang akan memperingatkan mereka? Siapa yang akan mengajarkan mereka? Para guru-guru sekolahan kah? Para guru-guru privat kah? atau Para kapitalis/shaytan/kafir/munafik?
|·÷uø9ur šúïÏ%©!$# öqs9 (#qä.ts? ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz Zp­ƒÍhèŒ $¸ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøŠn=tæ (#qà)­Guù=sù ©!$# (#qä9qà)uø9ur Zwöqs% #´ƒÏy ÇÒÈ
Dan hendaklah takut orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka keturunan yang lemah mereka khawatir terhadap nasib mereka, maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka ucapkan perkataan yang benar.
Al Qur'an, An Nisa ayat 9
Untuk memahami riba lebih lanjut, bisa kita lihat di situs brutuscomagazine.blogspot.com, di posting dengan judul ‘Fatwa Perbankan’, terjemahan ‘Fatwa On Banking’ ditulis oleh Prof. Shaykh Umar Ibrahim Vadillo. Seorang sufi dari Spanyol yang memulai pencetakan kembali koin Dinar Emas dan Dirham Perak dan menegakkan kembali muamalah yang sudah lama terkubur.
Jangan anggap remeh hanya karena Beliau orang ‘Spanyol’, jangan anggap remeh hanya karena Beliau bukan orang Arab Saudi, jangan anggap remeh karena Beliau dulunya non-muslim. Jika anda pernah membaca ini, insya Allah anda akan mengerti.

óOçFRr'¯»yd ÏäIwàs¯»yd šcöqtãôè? (#qà)ÏÿZçFÏ9 Îû È@Î6y «!$# Nà6YÏJsù `¨B ã@yö7tƒ ( `tBur ö@yö6tƒ $yJ¯RÎ*sù ã@yö7tƒ `tã ¾ÏmÅ¡øÿ¯R 4 ª!$#ur ÓÍ_tóø9$# ÞOçFRr&ur âä!#ts)àÿø9$# 4 cÎ)ur (#öq©9uqtGs? öAÏö7tFó¡o $·Böqs% öNä.uŽöxî ¢OèO Ÿw (#þqçRqä3tƒ /ä3n=»sVøBr&
Ingatlah kalian, kalian ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan harta kalian pada jalan Allah. Maka di antara kalian ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allahlah Yang Maha Kaya. sedangkan kalianlah orang-orang yang berhajat dan jika kalian berpaling niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan seperti kalian.
Al Quran Surat Muhammad ayat 38
Beliau adalah seorang sufi yang melakukan apa yang ia katakan. Dan beliau bukanlah orang munafik, insya Allah. Sewajarnya jika kita berguru kepada beliau, karena pemahaman ilmu itu disampaikan melalui orang yang hidup. Dan untuk prihal Arab Saudi atau bukan, kita bisa lihat bagaimana kondisi Arab Saudi sekarang, mereka berteman erat dengan UK dan USA. Itu sebagai bukti kalau mereka sudah menghianati Islam. Apa tindakan mereka ketika Afganistan diperangi?, apa tindakan mereka ketika Palestina di perangi?, apa tindakan mereka ketika negeri-negeri arab dihabisi? Nothing… malah mereka ikut-ikut menghalalkan riba (pendirian Bank Islam) yang menyokong keadikuasaannya kapitalis.
Bukannya kita yang tidak menghormati Arab Saudi, tapi merekalah yang tidak mengormati Islam. Dan Ilmu serta kekuasaan diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang dia kehendaki, itu jelas tertulis di Al Qur’an. Artinya, tidak penting mereka itu Arab atau bukan. Asalkan mereka menjalankan perintah Allah dan Menjauhi larangannNya dan mengikuti sunnah Nabi-Nya, Muhammad sallahu alayhi wasallam, kita wajib ikut mereka. Atau bisa jadi mereka ikut kita, asalkan kita menjalankan perintah Allah dan Menjauhi larangannNya dan mengikuti sunnah. Bagaimana kita tahu bahwa seseorang itu menjalankan perintah Allah dan Menjauhi larangannNya dan mengikuti? Jawabannya ada di Al Qur’an dan kitab-kibab sunnah (seperti kitab Al Muwattha’ Imam Malik Ibn Anas), Di sana diterangkan sejelas-jelasnya. Jadi jangan mau jadi orang bodoh, yang mengikut saja dengan keadaan zaman. Mana yang dibenarkan Al Qur’an dan sunnah Nabi-Nya, Muhammad sallahu alayhi wasallam, maka ikuti lah, dan mana yang tidak. Maka tinggalkanlah.
Fatiha.



[1]    Sukukun sama seperti saham yang perdagankan, bisa juga uang kertas (IDR, USD, RM, EURO, Dan lain-lain). Tanyakanlah kepada sarjana atau profesor ekonomi bagaimana sejarah uang kertas dan status uang kertas dahulu dan sekarang. Dahulu uang kertas mewakili koin emas dan perak yang tersimpan di Bank, Hari ini Uang kertas mewakili Kredit Berbunga. (semakin jelas riba nya dan semakin jelas keharamannya)
[2] Zaid Ibn Tsabit adalah ketua tim pengumpulan teks-teks Al Qur’an yang disimpan atau dihafal oleh para sahabat Rasullulah sallahualayhi wasalam, pada masa Khalifah Abu Bakr Ash-Siddik memerintah, Pada saat itu, para sahabat banyak yang gugur di medan perang, maka untuk menjaga supaya Al Qur’an tidak hilang bersama mereka, di tugaskan lah Zaid Ibn Sabit untuk mengumpulkan dan menuliskannya, Zaid Ibn Sabit juga asisten Rasullulah sallahu alayhi wasalam, semasa Beliau hidup.
Jadi, yang mengatakan Penggunaan Sukukun yang tidak pada tempatnya itu Riba, bukanlah Imam Malik, Tapi Zaid Ibn Sabit.

3 comments:

  1. Xavi Gerad Jude Am. Aiicco Sigorta plc temsilcisi. Biz 3% geri ödeme oraninda kredi sunuyoruz. Bu (CEO) e-posta adresine bizimle irtibata ilgilenen varsa: xavigeradloanfirm@yahoo.com
    Sadece Aiicco sigorta plc izin alir 20 yas üzeri edin.
    Bireysel Krediler Yatirim.
    Isletme Kredileri Yatirim.
    Konsolidasyon Kredi.
    Insaat Krediler.
    Bir veya ödeme yasindaki seçin.
    Plan kapsaminda aylik ve yillik ödemeler arasinda seçim yapin.
    Esnek kredi kosullari.
    Yil 5000 8000.000.00 Euro kadar kredi yok.
    Firmamiz Güvenilir, Verimli, hizli ve dinamik bir islemdir. Bize bugün.SR GERAD JUDE Yatirim plc: Yanitlar Isim gönderilmesi gerekmektedir. E-posta: xavigeradloanfirm@yahoo.com

    ReplyDelete
  2. İş Planlama, Ticari ve Kalkınma Finansmanı, Mülkler ve İpotekler, Borç Konsolidasyon Kredileri, Ticari Krediler, Özel krediler, Bireyler, şirketler ve kurumsal kuruluşlar için yıllık düşük faiz oranına sahip Konut Yeniden Finansman Kredileri gibi geniş bir yelpazede finansal hizmetler sunuyoruz. Genel Kredi programımızla aileniz için en iyisini alın ve hayallerinizdeki eve sahip olun. İlgilenen adayların bizimle iletişime geçmesi gerekir
    Yalnızca WhatsApp: {+ 44} 7480 729811
    Tel .... {+ 44} 7480 729811
    E-posta: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

    ReplyDelete
  3. İş Planlama, Ticari ve Kalkınma Finansmanı, Mülkler ve İpotekler, Borç Konsolidasyon Kredileri, Ticari Krediler, Özel krediler, Bireyler, şirketler ve kurumsal kuruluşlar için yıllık düşük faiz oranına sahip Konut Yeniden Finansman Kredileri gibi geniş bir yelpazede finansal hizmetler sunuyoruz. Genel Kredi programımızla aileniz için en iyisini alın ve hayallerinizdeki eve sahip olun. İlgilenen adayların bizimle iletişime geçmesi gerekir
    Yalnızca WhatsApp: {+ 44} 7480 729811
    Tel .... {+ 44} 7480 729811
    E-posta: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

    ReplyDelete